Friday, July 27, 2012

Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Biasa


REKONSTRUKSI

EFEKTIFITAS SIMULASI SEDERHANA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMUKUL SHUTTLECOCK
DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS BAGI ANAK
TUNAGRAHITA RINGAN
(Single Subject Research Kelas V/C Di SLB Wacana Asih Padang)
Oleh:
YULVIA SANI
 00016/ 2008
PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

ABSTRAK
Yulvia Sani. 2012.      Efektifitas Simulasi Sederhana Untuk Meningkatkan Kemampuan Memukul Shuttlecock Dalam Permainan Bulutangkis Bagi Anak Tunagrahita Ringan (Single Subject Research Kelas V/C Di SLB Wacana Asih Padang), Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pada anak yang belum mampu memukul shuttlecock dalam permainan bulutangkis dengan optimal, dimana anak mengalami kesulitan melakukan servis dan pengembalian servis. Penelitian ini bertujuan untuk meningktakan kemampuan memukul shuttlecock dalam permainan bulu tangkis melalui simulasi sederhana. simulasi sederhana merupakan metode pembelajaran yang disajikan beberapa langkah permainan bulutangkis yang disimulasikan dalam bentuk permainan bola gantung.
Jenis penelitian yang digunakan adalah single subject research dengan desain baseline jamak antar variable yang bertujuan untuk membuktikan apakah simulasi sederhana dapat meningkatkan kemampuan memukul shuttlecock dalam permainan bulutangkis bagi anak tunagrahita ringan. Jenis ukuran target behaviornya adalah dengan persentase dengan membandingkan jawaban yang diperoleh anak dengan total jawaban yang seharusnya dikalikan dengan seratus persen. Sedangkan data dianalisis menggunakan analisis visual data grafik yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi.
Hasil analisis data dalam kondisi dan hasil analisis antar kondisi terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan menggunakan simulasi sederhana pada kondisi baseline, kemampuan pada saat servis dan pada saat pengembalian servis bagi anak tunagrahita ringan masih rendah, setelah diberikan perlakuan kemampuan pada saat servis dan pada saat melakukan pengembalian servis bagi anak tunagrahita ringan meningkat. Hal ini membuktikan simulasi sederhana dapat meningkatkan kemampuan memukul shuttlecock dalam permainan bulutangkis bagi anak tunagrahita ringan. Untuk itu guru disarankan menggunakan simulasi sederhana tersebut dalam pengajaran bulutangkis pada mata pelajaran penjaskes pada anak tunagrahita ringan, untuk peneliti sebagai acuan informasi dalam metode pembelajaran untuk calon guru dan untuk mahasiswa/i sebagai informasi metode pembelajaran yang baik dalam mata kuliah belajar pembelajaran, microteaching dan sebagainya.

ABSTRACT
Yulvia Sani. Of 2012. Effectiveness of Simple Simulation Capabilities To Improve Hitting the Shuttlecock in badminton games for Children with Mental Reterdation (Single Subject Research Class V/C in SLB Wacana Asih Padang), Scientific work Department of Education, Faculty of Education, State University of Padang
This research background by problems in children who have not been able to hit a shuttlecock in a badminton game with the optimal, where the children are having trouble making service and service return. This study aims to drive the rate hitting ability in the game of badminton shuttlecock through a simple simulation. simple simulation is presented a method of learning a few steps badminton games are simulated in the form of a ball game suspension.
This type of study is a single subject multiple baseline research design across variable that aims to prove whether a simple simulation can improve the ability to hit the shuttlecock in badminton games for children with mental retardation. Type of the target size of their behavior is  the percentase by to compare the number of answers that can be done by children with the total true answers and then devided by one hundred percent. While the data were analyzed using visual analysis of the data graph that consists of the analysis and inter-state conditions.
Data analysis results in a condition and results of inter-state analysis shows that before treatment is given using a simple simulation of baseline conditions, the ability at the time of service and service return when the children with mental retardation low, after being given treatment at the time of service and capabilities at the time of return services for children with mental retardation increase. This proves a simple simulation can improve the ability to hit the shuttlecock in badminton games for children with mental retardation. For teachers it is advisable to use a simple simulation in the teaching of badminton in penjaskes in young subjects mental retardation, for researchers as reference information in the method of learning for prospective teachers and for university student as a good method of learning the information in the subject of teaching and learning, microteaching and so on.

PEMBAHASAN
Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri manusia itu sendiri serta selain itu pendidikan juga merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Pendidikan juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam bidang akademik ini terjabar beberapa pelajaran seperti: berhitung (matematika), membaca dan menulis (bahasa Indonesia) kemudian pendidikan jasmani dan lain sebagainya, yang semuanya ini menjadi program mata pelajaran disekolah dasar pada umumnya. Pendidikan jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas-Or) merupakan bagian dari kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pendidikan jasmani ini tidak terlepas dari pendidikan olah raga dikarenakan pendidikan olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar maupun gerak keterampilan (kecabang olahraga). Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari, artinya ia memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai.
Didalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan BNSP (2006) pada mata pelajaran penjaskes terdapat dalam standar kompetensi tentang melakukan berbagai variasi gerak dasar kedalam permainan dan olah raga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya, dan kompetensi dasarnya tentang melakukan variasi gerak dasar kedalam modifikasi permainan bola kecil serta nilai kerjasama, sportivitas dan kejujuran.
Bertitik tolak pada kompetensi dasar yang tertera pada kurikulum diatas, maka penulis melakukan asesmen tentang permainan bola kecil yang diberikan oleh guru bidang study penjaskes kepada siswanya disekolah, yang mana permainan bola kecil yang diberikan oleh guru bidang study tersebut kepada siswanya adalah permainan bulutangkis. Asesmen ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah ada anak yang belum mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut sehingga penulis dapat memberikan layanan yang dibutuhkan anak dalam permainan bulutangkis ini. 
Analisis data yang penulis dapat dari asesmen yang dilakukan, ada anak yang tidak bisa melakukan servis dan pengembalian servis. Pada saat melakukan servis sering anak melakukan kesalahan seperti shuttlecock tidak mengenai senar raket yang sedang dipegang anak, dan pada saat melakukan pengembalian servis anak tidak bisa memukul kembali shuttlecockyang datang ke arahnya, anak tidak dapat menentukan seberapa dekat shuttlecock itu jatuh kepada raket yang dia pegang. Dibandingkan dengan teman- teman sekelasnya, anak ini terlihat jelas tidak bisa melakukan servis dan pengembalian sevis. Untuk itu penulis akan memberikan layanan khusus atau solusi untuk membantu anak ini dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dijabarkan oleh guru bidang study penjaskesnya. Salah satu solusi yang penulis berikan adalah menggunakan simulasi sederhana, hal ini didasarkan pada pendapat Wina Sanjaya (2009:159) yang menyatakan bahwa simulasi adalah sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip atau keterampilan tertentu.
Simulasi sederhana merupakan bentuk metode mengajar yang membawa anak seakan-akan berada disituasi yang sebenarnya. Dengan kata lain anak belajar bagaimana proses permainan bulu tangkis pada umumnya dan belajar memukul shuttlecockpada saat melakukan servis dan memukul shuttlecockpada saat pengembalian servis secara khususnya. Penyampaian materi melalui metode simulasi akan mempermudah anak dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang diberikan, juga dapat meningkatkan minat dan semangat belajar anak, sehingga anak mau mengikuti pelajaran. Dengan demikian diharapkan anak dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diinginkan. 
Metode simulasi yang diberikan kepada anak dalam bentuk permainan bola gantung, dimana anak awalnya akan memukul bola yang sedang diam, kemudian anak akan memukul bola yang dipantulkan kedinding dan anak juga akan memukul bola yang dilambungkan oleh guru dan bola tetap digantungkan. Bentuk itu semua akan dikemas secara rapi, yang akan menggambarkan anak seakan- akan memainkan permainan bulutangkis, tetapi keadaan yang disimulasikan itu hanya tertuju pada bagaimana cara memukul shuttlecock yang benar, semua kegiatan itu dilakukan secara sederhana. 
Adapun kelebihan simulasi sederhana yang penulis jadikan sebagai solusi dari masalah anak adalah sebagai berikut:
1.      Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun menghadapi dunia kerja.
2.      Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
3.      Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4.      Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan, yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
5.      Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
Dari hasil analisis data dalam kondisi dan hasil analisis antar kondisi terlihat bahwa sebelumnya diberikan perlakuan menggunakan simulasi sederhana. Pada kondisi baseline, kemampuan memukul shuttlecockdalam permainan bulu tangkis pada saat servis dan kemampuan memukul shuttlecock dalam permainan bulu tangkis pada saat pengembalian servis bagi anak tunagrahita ringan masih rendah, setelah diberikan perlakuan (intervensi)kemampuan memukul shuttlecock dalam permainan bulutangkis pada saat servis dan kemampuan memukul shuttlecock dalam permainan bulutangkis pada saat pengembalian servis bagi anak tunagrahita ringan menjadi meningkat. Hal ini membuktikan simulasi sederhana dapat meningkatkan kemampuan memukul shuttlecock dalam permainan bulu tangkis bagi anak tunagrahita ringan.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah “Simulasi sederhana dapat meningkatkan kemampuan memukul shuttlecock dalam permainan bulu tangkis bagi anak tunagrahita ringan X di SLB WAcana Asih Padang”. Jawaban dari hipotesis penelitian ini adalah hipotesis diterima, karena intervensi yang diberikan melalui simulasi sederhana kemampuan anak tunagrahita ringan kelas V/C di SLB Wacana Asih Padang dalam kemampuan memukul shuttlecock pada permainan bulu tangkis.
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan memukul shuttlecockdalam permainan bulu tangkis bagi anak tunagrahita ringan di SLB Wacana Asih Padang. Untuk pengukuran variable pada penelitian ini digunakan persentase, menurut pendapat Juang Sunanto (2006: 18) persentase adalah perbandingan antara banyaknya suatu kejadian dengan banyaknya kemungkinan terjadinya kejadian dikali seratus persen.
Intervensi pada penelitian ini dengan menggunakan simulasi sederhana pada anak tunagrahita ringan. Penggunaan simulasi yang tepat dalam proses belajar akan mempermudah para siswa untuk menangkap informasi yang ingin disampaikan oleh guru. Menurut Wina Sanjaya (2009: 159) simulasi sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian  pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip atau keterampilan tertentu.
Menurut Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variable yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Sedangkan menurut Muhammad Ali (1983: 83) simulasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengajaran dengan melakukan proses tingkah laku secara tiruan.
Penelitian menggunakan desain baseline jamak antar variable dengan variable kemampuan memukul shuttlecock pada saat servis dan kemampuan memukul shuttlecock pada saat pengembalian servis.
Varibel terikat yang pertama yaitu kemampuan memukul shuttlecock pada saat servis. Pengamatan pada kondisi A dilakukan sebanyak sepuluh kali, dan pengamatan pada kondisi B dilakukan sebanyak duabelas kali. Pada kondisi B, setelah diberi perlakuan melalui simulasi sederhana kemampuan anak mulai meningkat dibandingkan dari kondisi A. Dan perlakuan berhenti diberikan ketika skor anak stabil, yaitu pada pengamatan sepuluh sampai duabelas anak mencapai skor seratus.
Variabel terikat yang kedua adalah kemampuan memukul shuttlecock pada saat melakukan pengembalian servis. Pengamatan pada kondisi A dilakukan sebanyak sepuluh kai, disini terlihat kemampuan anak tidak stabil, tetapi pada pengamatan kedelapan sampai sepuluh kemampuan anak mulai stabil tetapi menurun. Pengamatan pada kondisi B dilakukan sebanyak empat belas kali, pada kondisi B yang telah diberi perlakukan kemampuan anak terus meningkat, dan pada saat pengamatan keduabelas sampai empat belas anak memperoleh nilai seratus. Perlakuan berhenti pada pengamatan keempat belas, karena skor anak sudah stabil dan memperoleh skor maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Anne Ahira.2010. Langkah-langkah Sederhana Bermain Bulu Tangkis. www.asiansbrain.comdiakses tanggal 15 November 2011 jam 11.00 WIB
Assjari Mustafa.1995. Ortopedagogik Anak Tunadaksa. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
Badudu dan Zain.1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Budiono.2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya: Karya Agung
BNSP.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Joni Irwan.2009. Pengertian Simulasi. www.share-blog.blogspot.comdiakses tanggal 16 November 2011 jam 09.00 WIB
Juang Sunanto.2005. Pengantar Penelitian dengan Subjek Tunggal. CRIED: Univercity Of Tsukuba
Moh. Ali.1983. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Moh. Amin. Ortopedagogik Tunagrahita. Bandung: Depdikbud
Prasetyo.2010. Teknik Bulu Tangkis. www.bulutangkis.comdiakses tanggal 21 Desember 2011 jam 08.00 WIB
Rostiyah NK.2010. Pengertian Metode Simulasi. http://www.theglobalsource.comdiakses tanggal 16 November 2011 jam 10.00 WIB
Udin Syaefudin Sa’ud.2005. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wina Sanjaya.2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana media Group.
 

By : Yulvia Sani Universitas Negri Padang, Sumatra Barat

Thursday, July 26, 2012

Download Jadwal Imsakiyah Lengkap 1433 H

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa"
(QS. Al Baqarah:183)



Keterangan Tabel Di Atas:
  • Jadwal Puasa Ramadhan 2012 meliputi seluruh indonesia, pilih kota untuk menampilkan jadwal ramadhan 2012 secara regional.
  • Awal Ramadhan dan Syawal 1433 H mengikuti Keputusan Pemerintah RI.
  • Jadwal berlaku untuk wilayah kota ybs. dengan radius maksimal +/- 25 km.
  • Jadwal sudah ditambah waktu ihtiyati (pengaman) sebesar +/- 2 menit.
  • Jadwal berdasarkan Kriteria Jadwal Shalat Kementerian Agama RI.

Kriteria Jadwal Shalat Kementrian Agama Rep. Indonesia
  • Imsak 10 menit sebelum waktu Subuh.
  • Subuh saat Matahari berada pada sudut -20° di bawah horizon Timur ditambah ihtiyati 2 menit.
  • Syuruq / Terbit saat Matahari terbit dikurangi ihtiyati 2 menit.
  • Dhuha saat Matahari berada pada sudut 4,5° di atas horizon setelah terbit ditambah ihtiyati 2 menit.
  • Zuhur saat Matahari melintas Meridian (zawal/istiwa/noon) ditambah ihtiyati 2 menit.
  • Ashar saat panjang bayangan Matahari = panjang benda + panjang bayangan benda waktu Zuhur ditambah ihtiyati 2 menit.
  • Maghrib saat Matahari terbenam ditambah ihtiyati 2 menit.
  • Isya' saat Matahari berada pada sudut -18° di bawah horizon Barat ditambah ihtiyati 2 menit

Wednesday, July 11, 2012

Iklan PPC Bagus.co

Apakah Anda mempunyai situs dengan traffic atau pengunjung yang banyak, dan ingin mendapatkan penghasilan? Anda bisa mencoba salah satu PPC terbaru Indonesia dari Bagus.Co . Berapa kali anda kena Banned Google Adsense ? mungkin Bagus.Co dapat menjadi solusi pengganti Adsense Anda yang telah kena Banned.

Nah sekarang apa salahnya kalau mau coba PPC bagus.co klik banner dibawah ini :

BAGUS.CO



Keuntungan menjadi Publisher di BAGUS.CO

  1. Sistem bayar per unik klik
  2. Pembayaran komisi setiap bulan melalui PayPal dan transfer bank
  3. Minimal pembayaran komisi Rp 25.000
  4. Sistem afiliasi
Media Offerings: (Ad Format)
  • Text Banner
  • Graphical Banner
Tanggung Jawab & Larangan Publisher
  1. Dilarang memodifikasi dan/atau memanipulasi kode unit dengan cara apapun
  2. Dilarang klik iklan sendiri dengan cara apapun
  3. Dilarang menempatkan iklan pada halaman yang melanggar hukum Indonesia/Internasional
  4. Dilarang menempatkan iklan pada halaman yang minim konten, landing page, welcome screen, pop-up, pop-under, tersembunyi atau terproteksi
Pembayaran komisi dilakukan setiap bulan melalui Paypal atau rekening bank Anda dengan minimal jumlah komisi Rp 25.000.
Daftar Bagus.Co sekarang juga untuk segera bisa bergabung dan memasang iklan PPC dari Bagus.Co

Sunday, July 1, 2012

Alasan Pria Suka Indahnya Payudara Wanita

Pria sangat suka melirik payudara wanita. Bagian tubuh wanita yang satu ini seperti membawa aura yang mampu memikat mata dan pikiran pria. Berapa pun ukurannya, sering kali pria tidak terlalu menganggap hal itu. Meski ada juga yang menyukai ukuran tertentu.
Situs Askmen mengulas hal ini dalam lamannya. Ternyata, ada beberapa alasan bagi pria untuk memuja payudara wanita.
  • Payudara punya sifat menenangkan. Dia menjadi sumber makanan bagi bayi di awal kelahirannya. Payudara dapat mengembalikan memori masa kecil pria ketika masih merasa hangat dalam dekapan ibunya.
  • Payudara seperti simbol kesuburan. Dengannya, wanita mampu mengasuh, menjaga kehidupan, sekaligus meneruskan keturunan saat melewati masa puber.
  • Pria suka pada payudara wanita terkait munculnya insting tentang keinginan untuk  reproduksi. Insting ini berkembang dari dulu sampai sekarang.
  • Bagian ini adalah salah satu titik menggairahkan buat wanita. Payudara menjadi tempat bagi pria untuk menyenangkan pasangan saat melakukan seks agar terangsang. Sehingga, pria pun cukup lihai memainkannya sekaligus memuaskan pasangannya.
  • Bentuk dan tekstur payudara seperti “mainan” buat pria. Jangan heran bila pria suka berlama-lama di bagian ini saat bercinta.
  • Untuk terangsang, pria memerlukan stimulasi yang bisa dipandang atau dibayangkan. Dan, payudara adalah visual yang membuat pria tersita perhatian. Bagian ini pula yang membedakan sisi sensual pria dan wanita.
  • Faktor sosial juga turut ambil bagian “menyuarakan” istimewanya payudara wanita. Banyak gambar di media yang memperlihatkan pose menantang dari sebagian payudara wanita. Misalnya lekukan payudara, belahannya, dan sebagainya. Ini yang membuat pria semakin penasaran.
  • Payudara adalah bagian terlarang untuk diperlihatkan. Dengan demikian, pria semakin mencari tahu berbagai hal tentang bagian ini untuk menemukan jawaban yang ada di pikirannya soal payudara.